Kamis, 31 Oktober 2013

Perwata Menghadiri Acara Silahturahmi Pimpinan Kota


Perwata – Kamis, 24 Oktober 2013 bertepat di Gedung BKOW, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kesbangpol Jakarta Timur mengadakan acara dengan tema Melalui Forum Silahturahmi Pimpinan Kota dengan Komponen Masyarakat, Kita  Wujudkan Lingkungan yang Tertib dan Kondusif di Kota Administrasi Jakarta Timur. Melalui acara ini diharapkan peran ormas dalam masyarakat dapat lebih ditingkatkan, terutama dalam menghadapai potensi kerawanan yang ada di Jakarta Timur. Ormas juga dapat menjaga kewaspadaan dini untuk mengenali dan mengetahui adanya pemicu terjadinya permasalahan, gangguan keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat.

Selasa, 22 Oktober 2013

Istri Ahok bersama Perwata Menghadiri Jakarta Fashion Week

Veronica Tan, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua dari kiri), Hj. Yenny Apsari Krisdianto, istri Walikota Jakarta Timur Krisdianto (ketiga dari kiri)  bersama pengurus Perwata Jakarta Timur
          Perwata – Jakarta Fashion Week yang diadakan di Senayan City, Jakarta, Selasa (22/10) menarik perhatian masyarakat. Pagelaran busana dari puluhan desainer asal Indonesia ini menampilkan rancangan dan desain busana terbaik. Veronica Tan, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta   Basuki Tjahaja Purnama terlihat hadir bersama para undangan lainnya. Siang itu ia memakai busana kebaya putih. Ia terlihat cukup antusias menyaksikan para model berjalan di atas catwalk dengan balutan busana dari Rumah Betawi. Setelah hampir setengah jam menyaksikan pagelaran busana, Veronica menyempatkan diri menyalami para tamu undangan, pengurus Perwata Jakarta Timur, dan para disainer. 

Senin, 21 Oktober 2013

Pertemuan Perwakilan Ormas di Kantor Kesbangpol Jakarta Timur

 Hamid Masud Kepala Kesbangpol Jakarta Timur,  Siti Solecha, Sekretaris Perwata Jakarta Timur (samping kanan)  dan perwakilan ormas di kantor Kesbangpol Jakarta Timur (21/10)
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Timur Hamid Masud bersama ormas dari Perwata, FKPPI, Karang Taruna, PIB, dan Paskibra mengadakan pertemuan di kantor Kesbangpol Jakarta Timur, Senin (21/10) untuk membahas persiapan acara seminar yang diadakan di Gedung BKOW, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (24/10). Dalam kesempatan itu Hamid mengutarakan bahwa ormas yang ada di wilayah Jakarta Timur merupakan mitra dari Pemerintah, Kepolisian, dan TNI. Ormas harus berperan serta dalam mewujudkan ketertiban, keamanan, dan membantu mengatasi berbagai persoalan yang ada di masyarakat. “Maraknya tindak asusila, perampokan, penodongan, serta kriminalitas yang terjadi di masyarakat, harus sama-sama ditanggulangi. Jadi bukan hanya peran Pemerintah, Polisi, dan TNI saja, tapi ormas juga harus berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan mendukung terciptanya lingkungan masyarakat yang aman, tertib, dan damai,” tukasnya.


Minggu, 13 Oktober 2013

Perwata Kelurahan Klender Gelar Silahturahmi Perdamaian


            Perwata – Hujan rintik menyapu rata seluruh kawasan Klender, Jakarta Timur. Ratusan masyarakat yang terdiri dari unsur Karang Taruna, LMK, Kepolisian, PKK, Lurah, Camat, dan Tokoh Masyarakat, sudah berkumpul di halaman sekolah SMPN 198 yang terletak di Jalan Pertanian Utara, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka berkumpul untuk menghadiri acara Silahturahmi Perdamaian. Acara ini dipelopori oleh M. Sayuti selaku Ketua RW 01, Kelurahan Klender, Jakarta Timur. Sayuti yang juga adalah Ketua Perwata (Perkumpulan Rukun Warga dan Rukun Tetangga) Kelurahan Klender, Jakarta Timur, mengatakan bahwa acara ini dimaksudkan untuk menjalin silahturahmi antar dua warga masyarakat yang ada di dua Kelurahan yaitu Kelurahan Klender dan Cipinang.
Ia mengungkapkan bahwa acara ini sebenarnya sudah ingin dilaksanakan pada bulan Ramadan lalu, namun karena terbentur adanya kegiatan dan lain sebagainya selama bulan Ramadan, maka acara ini baru dapat diadakan pada tanggal 12 Oktober 2013. “Saya mempersiapkan acara ini hanya dalam waktu tempo tiga hari. Melalui acara ini kita semua berharap agar tali persaudaraan antara dua warga yang sempat bertikai tidak lagi kembali terulang. Dalam kesempatan ini saya juga meminta maaf kepada seluruh pemangku jabatan karena saya menyadari sebagai orangtua kadangkala lalai dalam mengatur dan mengontrol anak-anak, yang pada akhirnya sampai timbul pertikaian,” ungkapnya.
R. Agus Mulyadi, Lurah Klender yang turut hadir malam itu menyatakan rasa  terima kasih kepada panitia yang telah mengupayakan terselenggaranya acara silahturahmi perdamaian. “Mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita masing-masing agar tercipta suasana yang kondusif. Saya juga sudah mengajukan proposal kegiatan untuk acara outbound untuk kaum muda di Kelurahan Klender dan Cipinang kepada Kesbangpol Jakarta Timur. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mencegah terjadinya kembali tawuran dan lebih mempererat tali persaudaraan antar orang muda di dua Kelurahan,” ungkapnya.
Kepala Kesbangpol Kota Administrasi Jakarta Timur, Hamid Masud  menegaskan bahwa  acara ini sangat baik demi menciptakan silahturahmi antar warga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib. Acara ini pun diharapkan dapat mencegah kembali terjadinya tawuran antar warga. “Saya berharap agar peserta yang hadir pada malam hari ini bersungguh-sungguh dan punya komitmen untuk tidak lagi memiliki rasa dendam dan tidak lagi sampai terjadi tawuran. Kita harus menghindari dan jangan mudah terprovokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.


Selasa, 08 Oktober 2013

DKI Cabut SK Gubernur tentang Uang Kerahiman




Perwata - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mencabut Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang uang kerahiman. Adapun SK Gubernur yang dimaksud adalah SK Gubernur Nomor 193 Tahun 2010 tentang pedoman penggantian uang kerahiman oleh penggarap bangunan di atas lahan negara.  "Sudah dicabut dan disetujui Pak Gubernur, kira-kira satu bulan yang lalu," kata Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Sri Rahayu di Balaikota Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Sri menjelaskan, pengajuan pencabutan itu melalui beberapa proses. Saat itu, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama telah menandatangani pencabutan SK Gubernur itu sebelum hari raya Idul Fitri, kemudian take note kepada Gubernur DKI Jokowi untuk dilakukan pengkajian dan perbaikan kembali tentang SK tersebut.  Melalui pencabutan SK Gubernur itu, kata dia, Pemprov DKI tidak lagi memberikan uang kerahiman (kompensasi), terutama kepada warga korban penggusuran maupun lainnya.
Sebelumnya, Basuki telah mengatakan pencabutan SK Gubernur tentang uang kerahiman. Pembatalan kesepakatan penggantian uang kerahiman itu terkait dengan pelaksanaan program pengerukan belasan sungai melalui Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).  Menurut Basuki, menjalankan program JEDI tetap menggunakan pinjaman dari Bank Dunia. Namun, hal itu langsung diurusi oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum. Pemprov DKI hanyalah bertanggung jawab untuk membebaskan tanah.  Satu hal yang ditolak oleh Pemprov DKI adalah pemberian pinjaman oleh Bank Dunia yang dipergunakan untuk ganti rugi lahan warga yang dibebaskan. Warga yang mendirikan bangunan di pinggir sungai itu, kata dia, telah melanggar peraturan yang ada sehingga apabila DKI memberi uang kerahiman, DKI turut menjadi pelanggar hukum.  "Awalnya, aturan pembebasan sungai itu, kita harus membayar uang kerahiman. Cara itu yang kita tolak ke Bank Dunia, dan itu mengajarkan kita untuk merusak orang," kata Basuki. sumber : kompas.com

Filosofi Permen Ala Jokowi



Filosofi Permen Ala Jokowi
Perwata - Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo melakukan sidak ke Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Mantan Wali Kota Solo ini tiba di Kelurahan sekitar pukul 11.00 WIB. Dia berangkat dari Taman Margasatwa Ragunan, di Jakarta Selatan. Sampai di Kelurahan, Jokowi, sapaan akrab Gubernur ini langsung pergi ke ruang pelayanan Selasa, 8 Oktober 2013, siang ini, di ruang seluas 10 meter persegi tersebut tampak lengang. Hanya beberapa orang saja yang duduk menunggu pelayanan.
Kemunculan mendadak Jokowi membuat kaget staf Kelurahan. Bahkan seorang warga, Mursani, 57 tahun, yang tiba-tiba ditegur Jokowi sempat kebingungan. "Gimana pak pelayanannya?" Jokowi bertanya kepada lelaki yang sedang mengurus surat tersebut. Mursani awalnya gugup karena baru kali pertama ini berinteraksi dengan Gubernur. "Lancar Pak, pelayanannya cepat," ujarnya. Jokowi manggut-manggut mendengarkan penjelasan warga RT 10/RW 01 Cibubur ini. Kemudian, pandangan Jokowi tertuju pada toples kecil yang ada di depan meja pelayanan. Di dalamnya berisi penuh permen. Setelah meminta izin, alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini mengambil sebutir permen rasa mint. "Ini yang namanya permen wajib ada di kantor pelayanan DKI," kata Jokowi. Dia membuka permen tersebut dan memakannya. "Kenapa coba permen wajib ada?" Jokowi melemparkan pertanyaan kepada seluruh orang di dalam ruangan.
Ia melanjutkan, "Lihat saja di bank atau kantor swasta lainnya, pasti menyediakan permen." Menurut Jokowi, permen memiliki nilai filosofi bagi sebuah pelayanan pemerintahan. Dengan sebutir permen, Jokowi melanjutkan, masyarakat bisa merasa diomahke atau merasa di rumahnya sendiri. Mereka akan nyaman sembari menunggu. Ia juga mengapresiasi adanya air mineral untuk warga yang sedang menunggu. Permen menurut Jokowi,  menjadi standar minimal pelayanan yang ada di tiap kantor kelurahan dan kecamatan. "Karena intinya kelurahan, kecamatan, juga kantor pemerintah itu intinya adalah melayani," ujarnya.  Jokowi menuturkan kelurahan maupun kecamatan musti perhatian terhadap hal-hal yang kesannya kecil semacam ini. Alasannya, masyarakat justru sensitif terhadap hal yang sering dikira ala kadarnya. Sumber: tempo.co

Senin, 07 Oktober 2013

Antisipasi Banjir, DKI Buat 2.000 Sumur Resapan



Perwata - Berbagai persiapan dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir tahunan di Ibu Kota. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memperbanyak sumur resapan. Ditargetkan hingga akhir tahun ini, sebanyak 2.000 sumur resapan dapat dibuat. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 130 miliar yang bersumber dari APBD DKI. Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Andi Baso mengatakan, pembuatan sumur resapan dilakukan di lima wilayah kota. Khususnya dibuat di lokasi genangan air. "Ini memang salah satu cara lain untuk atasi banjir. Tapi itu tidak menyelesaikan banjir hanya membantu agar genangan tidak tinggi," kata Andi, Minggu (6/10).
Selain untuk mengurangi genangan air, kata Andi, pembuatan sumur resapan juga untuk menjaga air tanah yang terus berkurang. Beberapa lokasi pembuatan sumur resapan di antaranya, di kawasan Monas, Jalan Kebon Sirih, Jalan dan Rasuna Said. "Kan air tanah terus berkurang yang membuat permukaan tanah menurun. Makanya kita jaga dengan adanya sumur resapan ini," ucapnya.
Pembuatan sumur resapan ini dikerjakan oleh pihak ketiga. Agar cepat selesai, pekerjaan dibagi menjadi lebih dari 20 paket. Pembuatannya sendiri sudah dimulai sejak awal tahun ini, yakni diawali di depan Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan. "Ini rekanan pengerjaannya, lebih dari 20 paket rekananan. Dibagi-bagi supaya lebih cepet pengerjaannya," ucapnya.
Bahkan sumur resapan juga dibuat di Istana Presiden. Namun pembuatannya hanya dibagian sisi Selatan saja, karena untuk sisi Utara tidak diperbolehkan, karena daerah steril. "Iya di Istana juga dibuat sumur resapan, tapi di sisi Selatan Istana, untuk sisi Utara tidak boleh katanya itu daerah sakral," kata Andi.
Dalam menentukan lokasi pembuatan sumur resapan, pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum DKI. Terlebih Dinas PU tahu betul titik lokasi genangan air di ibu kota. Ditargetkan pada akhir Desember mendatang pembuatan sumur resapan rampung. Tetapo jika ada masalah teknis maka bisa diperpankang hingga 50 hari.

Rabu, 02 Oktober 2013

PKK Pulau Pari Olah Sukun Jadi Aneka Makanan



 
Perwata - Warga Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, cukup kreatif dalam memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah. Lewat bimbingan kader PKK, warga pulau kini mampu memanfaatkan buah sukun yang melimpah tidak hanya untuk digoreng, tapi juga diolah menjadi keripik, jamu, teh, selai, hingga dibuat jus.
Ketua TP PKK Kelurahan Pulau Pari, Ramlah Astawan mengatakan, sebelumnya Kelurahan Pulau Pari yang terbagi 2 pulau yaitu Pulau Lancang dan Pulau Pari ini keadaannya cukup gersang. Berkat kesadaran warga dan bantuan tumbuhan produktif melalui TP PKK Kelurahan Pulau Pari, kondisi tersebut mulai berubah. Warga pun ulai memanfaatkan tanah pekarangan untuk menanam tanaman produktif seperti sukun dan belimbing. Hasilnya pun, kini bisa dinikmati warga setempat untuk menambah penghasilan. "Sebelumnya pulau ini belum terkelola dengan baik, berkat kesadaran warga pulau ini jadi terlihat lebih hijau dan pemanfaatan tanah pekarangan dengan menanam tanam produktif dan toga bisa dijadikan pendapatan bagi warga," ujarnya.
Menurutnya, berkat pengelolaan yang baik kini pekarangan warga berlimpah dengan buah sukun. Warga pun terus berinovasi dengan buah tersebut, termasuk dengan memanfaatkan buah sukun, akar dan daunnya untuk diolah menjadi aneka makanan. "Sejak 6 bulan terakhir warga mengolah teh daun sukun secara manual dan ini menjadi produk unggulan warga Kelurahan Pulau Pari." ucapnya.
Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Iriana Joko Widodo mengakui, TP PKK Kelurahan Pulau Pari cukup kreatif dan mampu memanfatkan tanah pekarangan dengan sangat baik. "Saya harap TP PKK Kelurahan Pulau Pari bisa menjadi juara di tingkat provinsi dan selanjutnya bisa melanjutkan lomba ke tingkat nasional," tandasnya. Beritajakarta.com

Merokok di Terminal Didenda Rp 15 Ribu



 

Bagi yang biasa merokok dan membuang puntungnya sembarangan, siap-siap saja bakal terkena sanksi dari Pemprov DKI Jakarta. Seperti yang dialami 29 perokok di areal Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Mereka yang kedapatan tengah merokok dan membuang sisa rokoknya di sembarang tempat, langsung disidang tindak pidana ringan (tipiring) karena dianggap melanggar Perda No 5 tahun 1988 tentang Kebersihan Lingkungan Dalam Wilayah DKI. Palu hakim pun menjatuhkan sanksi kepada mereka berupa denda sebesar Rp 10-15 ribu.

Selain memberi sanksi perokok, petugas operasi yustisi kebersihan Sudin Kebersihan Jakarta Timur juga memberikan hukuman serupa kepada 5 warga yang kedapatan membuang sampah bungkusan makanan secara sembarangan di Terminal Kampung Rambutan. Kepala Seksi Penanggulangan Sampah Sudin Kebersihan Jakarta Timur, Zaenal Abidin, mengatakan kegiatan ini sebagai terapi kejut agar masyarakat jera membuang sampah sembarangan di tempat umum. "Ini untuk mebuat efek jera kepada masyarakat. Perokok yang juga kita razia karena abu dan rokok mereka mengotori tempat umum," tegasnya, Rabu (25/9).

Dalam operasi kali ini, pihaknya melibatkan 161 personil dari unsur PN Jakarta Timur, Satpol PP dan sejumlah unsur terkait. "Operasi kali ini kita tidak menggunakan Perda No 3 tahun 2013, karena belum ada pergubnya yang mengatur juknisnya. Ke depan sekitar November atau Desember nanti kita akan menggelar operasi serupa di Terminal Rawamangun," ungkapnya.  Agung Susatyo (23), yang tertangka basah tengah merokok, mengatakan saat terjaring razia ia sedang menunggu bus tujuan Cianjur. "Saya kapok. Terpaksa harus bayar denda Rp 15 ribu," ucapnya. sumber : BeritaJakarta.com


Warga Kayuputih Baru Dapat Uang Kerohiman Rp 1 Juta



Perwata - Sebanyak 203 kepala keluarga (KK) warga terdampak normalisasi Waduk Ria Rio telah menerima kunci Rusunawa Pinus Elok, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Sedangkan, untuk uang kerohiman yang dijanjikan sebesar Rp 4 juta akan diberikan secara bertahap.
"Sekarang (warga) bisa langsung menerima kunci dan uang kerohiman sebesar Rp 1 juta. Sementara sisanya sebesar Rp 3 juta, akan diberikan setelah menempati rusun," ujar Teguh Hendrawan, Camat Pulogadung, Sabtu (28/9).
Ia menyebut, 203 KK yang direlokasi berasal dari RW 15 Kelurahan Kayuputih, meliputi RT 02 sebanyak 1 KK, RT 03 sebanyak 2 KK, RT 04 sebanyak 5 KK, RT 05 sebanyak 4 KK, RT 06 sebanyak 136 KK dan RT 07 sebanyak 55 KK. Jumlah ini menurut Teguh bisa bertambah lagi sesuai dengan pendataan tambahan yang diterima pihaknya.
"Ini ada 11 KK lagi yang sudah mendaftar. Nanti kita verifikasi dengan RT dan RW dahulu, bila sudah divalidasi, mereka juga langsung bisa menerima kunci hari ini, pokoknya kita tidak akan persulit," janjinya.
Sedangkan, sebanyak 79 kepala keluarga (KK) warga RW 15 Kelurahan Kayuputih, yang tergolong lanjut usia (lansia) mendapat prioritas menempati unit di lantai 1 dan 2 Rusunawa Pinus Elok, tanpa harus ikut undian terlebih dahulu. Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya, Natasya Julius, membenarkan pihaknya memberikan penambahan uang kompensasi sebesar Rp 3juta. Itu dilakukan oleh pihaknya setelah mendapat imbauan dari Gubernur Joko Widodo. "Kita merupakan BUMD dan gubernur sudah meminta kepada kita untuk memenuhi keinginan warga. Hari ini kita memberikan Rp 1 juta, sebagai uang transportasi. Tapi bila dalam jangka waktu 2 minggu warga tidak menempati unit rusun, uang tambahannya sebesar Rp 3 juta akan hangus," tukasnya.
Kepala Unit Pengelola Rusun Sewa (UPRS) Wilayah 3, Jefyodya Julyan, menyatakan Rusunawa Pinus Elok siap untuk dihuni warga. Sebanyak 260 unit rusun dari 3 tower sudah selesai perbaikannya.
"Fasilitas yang dijanjikan seperti kulkas, TV, spring bed, kompor gas dan tabungnya pun sudah siap di gudang. Tapi baru kita akan masukkan ke unit bersama warga saat akan ditempati," ucapnya.
Ketua RW 15 Kelurahan Kayuputih, Abdul Gofur, menyatakan warganya puas dengan penambahan uang kerohiman yang diberikan. Selain itu, keputusan warga untuk menerima relokasi semakin bulat setelah dirinya dan beberapa orang perwakilan warga diterima makan siang oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Kamis (26/9) lalu "Saat makin siang kita diberikan jaminan langsung oleh Pak Jokowi, warga akan menerima fasilitas dan kenaikan besaran uang kerohiman," tukasnya. Sumber : BeritaJakarta.com

Selasa, 01 Oktober 2013

Walikota Jaktim: Hormati Dan Hargai Para Veteran



Perwata - Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, mengatakan rakyat Indonesia harus menghormati dan menghargai para veteran yang dahulu telah mempertaruhkan nyawanya untuk meraih kemerdekaan yang saat ini dinikmati bersama-sama oleh masyrakat Indonesia. Keberanian dan semangat mereka, menurut Walikota perlu dicontoh untuk mengisi kemerdekaan ini. “Dalam mengisi kemerdekaan dapat dilakukan dengan melakukan hal yang positif dan membangun bangsa ini semakin maju dan bisa menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa bangsa lain,” kata Krisdianto saat menghadiri pengukuhan Dewan Pengurus Cabang   dan Dewan Pertimbangan Cabang LVRI di Ruang Serbaguna Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (26/9).
Menurutnya, perjuangan para veteran tidak akan disia-siakan begitu saja, seluruh masyarakat Indonesia telah berjanji akan menjadikan bangsa Indonesia lebih maju lagi menjadi bangsa yang besar dan disegani. “Jika kita manjakan dengan memberikan pelayanan kepada para Veteran itu merupakan sesuatu yang perlu dilakukan dan mereka pantas mendapatkan perlakuan yang istimewa oleh kita semua karena berkat perjuangan merekalah kita bisa menikmati kemerdekaan ini. Kita akan selalu mengundang mereka setiap ada acara besar seperti Hari Kemerdekaan Indonesia, HUT Jakarta dan lain sebagainya, semua itu dilakukan karena bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kita kepada para Veteran,” paparnya.
Krisdianto mengatakan, para veteran boleh semakin sedikit karena banyak yang meninggal, tetapi semangatnya tidak akan pernah mati. Untuk itu, semangat tersebut perlu dicontoh oleh seluruh rakyat Indonesia karena dengan semangat yang tinggi bangsa ini akan tumbuh menjadi semakin besar. Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) DKI Jakarta Kolonel (Purn) H.W. Sriyono, mengatakan, rakyat Indonesia memang perlu memahami apa itu yang disebut dengan Veteran, Karena sampai saat ini saja banyak yang tidak memahami apa itu veteran. Mulai dari masyarakat, kalangan birokrasi dan polisi banyak yang tidak memahami apa itu yang namanya veteran. “Untuk itu mereka harus mengenal kita sebagai veteran, kenali kita sebagai veteran makan mereka akan memahami apa itu yang disebut dengan veteran,” paparnya.
Sriyono mengatakan, dari beberapa penyambutan ditempat lain, penyambutan Walikota Jakarta Timur yang paling hangat. Bukannya maksud membedakan dengan yang lain tetapi penyambutan saat ini dirasakan memang paling hangat oleh Walikota Jakarta Timur. “Kita sangat senang sekali karena penyambutannya kepada para veteran hangat sekali, saya sangat berterima kasih sekali karena kita sebagai veteran merasa dihargai dan dihormati. Saya tidak menyangka pengukuhan  Dewan pengurus cabang dan dewan pertimbangan cabang LVRI di Jakarta Timur difasilitasi ruangan di Kantor Walikota Jakarta Timur dan bahkan untuk snack dan makan siang juga disediakan untuk para veteran ini, sekali lagi terimakasih kepada Walikota Jakarta Timur yang telah memberikan fasilitas yang lengkap,” tukas Sriyono.
Sementara itu, susunan pengurus Dewan Pimpinan Cabang LVRI Jakarta Timur Masa bhakti 2013 sampai 2018 antara lain, H. M. Maksum sebagai Ketua, Suhadi sebagai Wakil Ketua, H. Handarum sebagai Sekretaris, Suharjo sebagai Sekretaris I, Durochim sebagai Bendahara, Lasimin E.B sebagai Organisasi, M.S. Basir sebagai Humas, Sukardi sebagai Kesra. Adapun yang menghadiri pengukuhan sebanyak 100 anggota Veteran Jakarta Timur. sumber :  http://timur.jakarta.go.id

Bangga Memakai Batik di Hari Batik Nasional

Batik Betawi dengan motif Ondel-Ondel karya R.Emma Damayanti
Perwata - Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional. Imbauan bagi instansi pemerintah, BUMN, dan swasta pun diserukan. Ayo bangga berbatik! Tahun ini adalah tahun keempat diperingati sebagai hari batik nasional. Mundur ke belakang, 2 Oktober 2009, Badan PBB untuk kebudayaan UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
UNESCO mengakui bahwa batik merupakan milik Indonesia. Batik di forum dunia kini identik dengan citra Indonesia.  Dengan keputusan UNESCO itu, pemerintah pun menetapkan 2 Oktober sebagai hari batik nasional. Coba saja tengok di kanan kiri atau depan belakang Anda, pasti banyak yang berbatik ria hari ini. Bangga batik tentu juga bangga dengan warisan budaya Indonesia.
Batik Betawi dengan motif Si Pitung karya R.Emma Damayanti
Di Jakarta sejak bulan Januari 2013 lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginstruksikan kepada pegawai Pemda. Lurah, Camat, sampai Walikota DKI Jakarta untuk memakai batik Betawi setiap hari Rabu.  Pemilihan hari Rabu untuk pemakaian pakaian khas Betawi ini, karena hanya hari tersebut yang masih memungkinkan. Sementara untuk hari lainnya telah ada kebijakan pakaian seragam, seperti seragam linmas, baju batik, dan lainnya. Untuk penerapannya, PNS diminta membeli sendiri pakaian khas Betawi tersebut.
Kecintaan Jokowi akan batik tidak bisa dipertanyakan lagi. Di tempat asalnya, Solo, Jawa Tengah, batik merupakan pakaian sangat sangat lekat dengan kehidupan warganya. Di lingkungan pemerintah Kota Solo,  para pegawai negeri sipil mengenakan batik tiga kali dalam sepekan.
Gebrakan Jokowi untuk melestarikan budaya Batik Betawi patut diapresiasi dan dicontoh. Sebab, kebijakan pria yang suka blusukan ini tidak hanya sekedar melestarikan batik Betawi yang mulai tenggelam, tapi juga mempromosikan batik Betawi di tingkat nasional maupun internasional. Lantas, apakah Gubernur lainnya di berbagai provinsi akan mengikuti langkah Jokowi untuk menerapkan kebijakan memakai baju batik yang sesuai dengan ciri khas daerahnya masig-masing ? Entahlah.