 |
| Lola Lovita |
Meski tidak memiliki latar belakang sebagai pamong, namun hal itu tidak
menjadi halangan bagi Lola Lovita untuk menjadi seorang camat di wilayah
Provinsi DKI Jakarta. Ya, dengan latar belakang sebagai dokter dan berbekal
pengalaman menjadi Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan menjadi
motivasi tersendiri bagi Lola untuk mengikuti seleksi dan promosi terbuka
jabatan lurah dan camat yang baru-baru ini digelar Pemprov DKI Jakarta. Dengan kerja keras dan bekal pengalaman
yang dimiliki, nasib baik pun berpihak kepada Lola. Wanita kelahiran Padang, 2 Januari 1967
ini akhirnya dinyatakan lulus mengikuti seleksi dan dan promosi terbuka jabatan
lurah dan camat bersama ratusan peserta lainnya. Lola pun dipercaya menjadi
Camat Senen, Jakarta Pusat.
Menjadi seorang camat, terlebih di wilayah seperti Senen diakui Lola bukanlah
perkara mudah. Apalagi, ini menjadi pengalaman pertama Lola terjun di
administrasi pemerintahan dan harus mengelola wilayah Kecamatan Senen yang
terletak di pusat kota Jakarta dan terkenal memiliki beragam
persoalan.
Setelah resmi dilantik Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berbagai program pun telah dirancang Lola yang siap diimplementasikan baik kepada jajarannya maupun bagi warga Senen. Salah satunya yakni, berkunjung langsung ke wilayah yang dipimpinnya dan mendengar segala permasalahan yang ada di tengah-tengah warga untuk kemudian dicarikan solusinya. Untuk itu, ibu dua anak ini siap untuk mengikuti gaya yang telah diterapkan pimpinannya, Joko Widodo.
Langsung mendengar keluhan serta aspirasi warga adalah salah satu cara yang paling efektif untuk tahu apa yang diinginkan warga, tidak hanya terpaku di belakang meja dan bahkan tidak mengetahui daerah yang dipimpinnya. "Turun ke lapangan, baik itu pada tingkat kelurahan maupun lainnya. Mendengar aspirasi warga untuk kemudian dicarikan solusinya dan juga disampaikan dalam Rakorwil," ujar Lola kepada beritajakarta.com.
Lola, yang menyelesaikan studi dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) ini mengaku, sebagai Camat Senen ada sesuatu yang berbeda dibandingkan apa yang biasa dijalaninya sebagai dokter maupun kepala puskesmas. Menjadi dokter, menurutnya, bersentuhan dengan masyarakat hanya sebatas persoalan kesehatan saja dan itu pun hanya sebatas puskesmas yang dikepalainya. "Kalau jadi kepala puskesmas hanya membidangi kesehatan. Kalau camat secara menyeluruh, tidak hanya kesehatan saja. Walaupun kesehatan warga itu juga penting," tutur wanita berjilbab ini.
Dikatakan Lola, hal pertama yang dilakukannya sebagai Camat Senen yakni menerapkan kedisiplinan kerja bagi jajarannya dalam melayani masyarakat. Dalam penerapannya, Lola terlebih dulu akan memberikan contoh yang dimulai dari dirinya sendiri. "Saya datangnya pagi dan langsung mengontrol apa yang dilakukan semua pegawai. Kalau mereka keluar juga harus dengan tujuan yang jelas, ada surat tugasnya. Selain itu saya terapkan setiap pegawai harus memiliki catatan harian. Kita kontrol semuanya," ucapnya.
Untuk menyukseskan program kedisiplinan itu, Lola akan mengubah sistem absensi yang menggunakan sidik jari menjadi sistem pemindaian retina mata. Dari pengalamannya sebagai Kepala Puskesmas, menggunakan sidik jari masih rentan dicurangi. "Kalau pakai retina mata nggak bisa diganti-ganti. Kalau dengan jari masih bisa. Pengalaman saya di tempat lama pakai absensi jari dan nggak ada yang terlambat, begitu menggunakan retina mata baru kelihatan ternyata banyak yang terlambat. Jadi, apa salahnya pengalaman itu saya terapkan di sini," katanya.
Adapun perjalanan karier Lola diawali menjadi dokter gigi yang bertugas di sebuah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1992. Kariernya sebagai dokter gigi terus berlanjut hingga dirinya bertugas di Pusat Kesehatan Tenaga Kerja di Bekasi pada tahun 1996. Pada tahun 1996 hingga 2000, Lola kemudian berpindah tugas di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kariernya yang terus melejit membawa Lola menjabat sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan. Kepiawannya dalam bekerja, mengantarkan wanita lulusan S2, Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun 2009 ini akhirnya menjabat sebagai Camat Senen setelah lolos dalam seleksi dan promosi terbuka jabatan camat dan lurah yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. sumber : BeritaJakarta
Setelah resmi dilantik Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berbagai program pun telah dirancang Lola yang siap diimplementasikan baik kepada jajarannya maupun bagi warga Senen. Salah satunya yakni, berkunjung langsung ke wilayah yang dipimpinnya dan mendengar segala permasalahan yang ada di tengah-tengah warga untuk kemudian dicarikan solusinya. Untuk itu, ibu dua anak ini siap untuk mengikuti gaya yang telah diterapkan pimpinannya, Joko Widodo.
Langsung mendengar keluhan serta aspirasi warga adalah salah satu cara yang paling efektif untuk tahu apa yang diinginkan warga, tidak hanya terpaku di belakang meja dan bahkan tidak mengetahui daerah yang dipimpinnya. "Turun ke lapangan, baik itu pada tingkat kelurahan maupun lainnya. Mendengar aspirasi warga untuk kemudian dicarikan solusinya dan juga disampaikan dalam Rakorwil," ujar Lola kepada beritajakarta.com.
Lola, yang menyelesaikan studi dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) ini mengaku, sebagai Camat Senen ada sesuatu yang berbeda dibandingkan apa yang biasa dijalaninya sebagai dokter maupun kepala puskesmas. Menjadi dokter, menurutnya, bersentuhan dengan masyarakat hanya sebatas persoalan kesehatan saja dan itu pun hanya sebatas puskesmas yang dikepalainya. "Kalau jadi kepala puskesmas hanya membidangi kesehatan. Kalau camat secara menyeluruh, tidak hanya kesehatan saja. Walaupun kesehatan warga itu juga penting," tutur wanita berjilbab ini.
Dikatakan Lola, hal pertama yang dilakukannya sebagai Camat Senen yakni menerapkan kedisiplinan kerja bagi jajarannya dalam melayani masyarakat. Dalam penerapannya, Lola terlebih dulu akan memberikan contoh yang dimulai dari dirinya sendiri. "Saya datangnya pagi dan langsung mengontrol apa yang dilakukan semua pegawai. Kalau mereka keluar juga harus dengan tujuan yang jelas, ada surat tugasnya. Selain itu saya terapkan setiap pegawai harus memiliki catatan harian. Kita kontrol semuanya," ucapnya.
Untuk menyukseskan program kedisiplinan itu, Lola akan mengubah sistem absensi yang menggunakan sidik jari menjadi sistem pemindaian retina mata. Dari pengalamannya sebagai Kepala Puskesmas, menggunakan sidik jari masih rentan dicurangi. "Kalau pakai retina mata nggak bisa diganti-ganti. Kalau dengan jari masih bisa. Pengalaman saya di tempat lama pakai absensi jari dan nggak ada yang terlambat, begitu menggunakan retina mata baru kelihatan ternyata banyak yang terlambat. Jadi, apa salahnya pengalaman itu saya terapkan di sini," katanya.
Adapun perjalanan karier Lola diawali menjadi dokter gigi yang bertugas di sebuah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1992. Kariernya sebagai dokter gigi terus berlanjut hingga dirinya bertugas di Pusat Kesehatan Tenaga Kerja di Bekasi pada tahun 1996. Pada tahun 1996 hingga 2000, Lola kemudian berpindah tugas di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kariernya yang terus melejit membawa Lola menjabat sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan. Kepiawannya dalam bekerja, mengantarkan wanita lulusan S2, Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun 2009 ini akhirnya menjabat sebagai Camat Senen setelah lolos dalam seleksi dan promosi terbuka jabatan camat dan lurah yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. sumber : BeritaJakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar