Jumat, 13 September 2013

Pengamanan Museum Gajah Mestinya Setara Bank

Headline
Artefak Emas yang telah hilang - (Foto : istimewa)
 


Sejarawan Asep Kambali menyayangkan lemahnya pengawasan pada museum di Indonesia. Padahal, museum menyimpan barang-barang yang sangat bernilai. Dia berpendapat semestinya sistem pengamanan museum setara dengan sistem kemananan bank. "Nilai kuantitatif koleksi museum setara nilai uang yang disimpan di bank, malah bisa lebih," katanya, Jumat, 13 September 2013.
Menurut Asep, selain CCTV, setiap museum mesti memiliki petugas keamanan yang berjaga di tiap ruangan. Hal ini berguna untuk memfokuskan keamanan koleksi yang ada pada tiap ruangan di museum. "Semuanya juga harus didukung oleh security center yang kuat," ujar dia. Tiap koleksi juga mesti dipasang logam detektor untuk mencegah barang koleksi dibawa keluar museum. Hampir semua museum di luar negeri, katanya, telah memakai sistem keamanan itu. "Sistem keamanan itu telah disepakati dan disarankan oleh International Consult of Museum (Icom)."
Sebelumnya, Museum Nasional, Jakarta, kembali kebobolan pencuri. Empat koleksi hilang dalam pencurian yang terjadi kemarin. Diduga CCTV museum terebut tidak berfungsi. Beberapa waktu silam pun, koleksi Museum Nasional juga pernah kecurian. Pada waktu itu lukisan karya Basuki Abdullah dicuri. Namun, pada akhirnya dapat ditemukan oleh jaringan museum internasional. Setelah ditelusuri, pencurian tersebut melibatkan orang dalam Museum Nasional.  
Hilangnya benda koleksi museum nasional disayangkan oleh sejumlah kolektor benda bersejarah. Salah satunya adalah Fadli Zon. "Hilangnya koleksi itu sangat memprihatinkan. Jelas ada unsur kelalaian dan tak ada keseriusan menjaga aset museum," kata Fadli, Jakarta, Jumat (13/9/2013). Ia menilai pemeritah tidak serius. Pemerintah tidak pernah berpikir mengamankan benda-benda tersebut.
Museum Nasional adalah etalase sejarah yang berisi kekayaan warisan budaya bangsa. Seharusnya dilakukan penjagaan maksimal dengan penerapan teknologi seperti alarm. Politikus Partai Gerindra ini menilai lemahnya sistem keamanan menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap museum. Padahal benda-benda itu merupakan kekayaan nasional atau national treasure yang sangat berharga. ‎"Bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai kebudayaannya," ujarnya. Sebagaimana diberitakan, empat artefak emas milik Museum Nasional Republik Indonesia (RI) atau dikenal Museum Gajah hilang dicuri. Peristiwa itu diketahui pada Kamis (12/9/2013) pagi. Artefak tersebut merupakan benda bersejarah peninggalan dari kerajaan Mataram kuno dibuat  abad ke-10 masehi. Sumber : Tempo.com, Inilah.com

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar