Ridwan
Saidi adalah penggemar seni sastra dan musik , dikenal juga sebagai politis dan
budayawan Betawi . Putra keempat pasangan Abdurrahman bin Saidi dan Muhayah, lahir di Jakarta,
2 Juli 1942. Berasal dari keluarga yang sederhana, ayahnya dulu adalah pegawai
negeri yang hidup pas- pasan. Ridwan kecil yang penah menimba ilmu di SR
Tamansari, Jakarta (1955) ini, rajin pergi mengaji di masjid yang ada di daerah
kelahirannya kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Memang sejatinya, dalam
kehidupan masyarakat Betawi yang religius, penanaman nilai-nilai agama harus
dimulai sedari kecil. Ridwan mendapatkan pelbagai pelajaran ilmu agama seperti
pengajian, fikih, tafsir dari sederet ulama kondang yang amat menguasai ilmu
agama, seperti KH Ahmad, KH Jam’an, Buya Hamka, dan Habib Ali al-Habsyi.
Ketika di SMPN II, Jakarta (1959) Ridwan berteman
dengan Ali Shahab, wartawan dan sutradara senior Indonesia. Dari Ali Shahab
inilah, Ridwan pernah belajar tentang dunia melukis. Walau besar di tengah
kota, ia dikenal sebagai pribadi yang sederhana, tidak menutup diri terhadap
pergaulan di sekitarnya. Mulai dari nonton orkes Betawi, gambang rancak, hingga
layar tancap. Di lingkungannya, Ridwan dikenal sebagai pria periang yang suka
bercerita dan mulai jatuh cinta terhadap Budaya Betawi pasa masa keemasan
kebudayaan Betawi tahun 1950-1960-an.
Pengagum penyiar legendaris Betawi Susi Amizah
Azis ini, pernah belajar di Fakultas Publistik, Universitas Padjadjaran
1962-1963, namun tidak selesai. Kemudian pada tahun 1963, diterima di Universitas
Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan selesai tahun 1976. Semasa kuliah, Â
Ridwan Saidi bertekad untuk melestarikan budaya Betawi. Pria bersahaja ini,
selalu aktif menggelar diskusi tentang kebudayaan Betawi dan sebab
kecerdasannya tersebut berakibat pada penobatan dirinya untuk menduduki posisi
penting di organisasi kemahasiswaan, seperti Kepala Staf Batalion Soeprapto
Resimen Mahasiswa Arief Rahman Hakim tahun 1968, sebagai Sekretaris Jendral
Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara tahun 1973-1975 dan Ketua KNPI tahun
1973-1978 serta Ketua Umum PB HMI di tahun 1974-1976.
Kemudian karirnya melesat Dari Sawahbesar
Melenggang ke Senayan. Menjadikannya tercatat sebagai Anggota DPR Fraksi Partai
Persatuan Pembangunan, 1977-1982 dan 1982-1987 dan menjadi Wakil Ketua Komisi
APBN, 1977-1982 juga Wakil Ketua Komisi X, 1982-1987. Serta menjadi Ketua Umum
Partai Masyumi Baru, 1995-2003 hingga Ketua Steering Comittee Kongres
Kebudayaan pada tahun 2003. Beliau juga aktif sebagai Direktur Eksekutif
Indonesia Democracy Watch dan Ketua Komite Waspada Komunisme.
Ridwan juga pernah terlibat dalam berbagai
kegiatan, seperti White House Conference on Youth, Colorado, Amerika Serikat,
1971; Australia-Indonesia Dialogue, Canberra, Australia, 1981; International
Parliament Union Conference, Manila, Filipina, 1982; ASEAN Parliament
Conference, Singapura, 1983; Muktamar Rakyat Islam se-Dunia, Irak, 1993;
Babylonian Cultural Festival, Irak, 1994.
Ketika menjadi wakil rakyat di era Orde Baru,
Ridwan sering mendapatkan tekanan dari pemerintah pusat, karena Ridwan dikenal
sangat vokal menyuarakan harapan masyarakat Betawi. menurutnya banyak kebijakan
yang dirasa merugikan warga asli Betawi. Pria yang terkenal kritis ini juga
seorang penulis produktif dan telah menerbitakan beberapa karya, diantaranya:
Golkar Pascapemilu 1992, 1993; Anak Betawi Diburu Intel Yahudi, 1996; Profil
Orang Betawi: Asal muasal, kebudayaan, dan adat istiadatnya, 1997; Status
Piagam Jakarta: Tinjauan hukum dan sejarah, 2007. selain itu tulisannya juga
banyak muncul diberbagai media massa.
Sebagai penggemar seni, terutama sastra dan musik.
Suami dari Yahma Wisnani ini senang jazz, mulai pertunjukan Tjok Sinsu hingga
Jack Lesmana tak pernah dilewatkan olehnya. Dari istrinya, Wisnani asal Minang
yang dinikahi 15 Juli 1977, Ridwan dikaruniai 5 anak yaitu; Rifat Najmi,
Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi Sobirin, Ferhat Afkar dan Shahin Maulana. Wisnani
adalah lulusan dan Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI ini,
juga sempat menjadi aktivis HMI. Sumber : tokoh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar