Perwata - Sejak
beberapa hari terakhir ini warga 13 RW di Kelurahan Rorotan, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara, dilanda kekurangan air bersih. Air bersih warga yang
selama ini dipasok PT Aetra, tidak keluar dari sambungan. Akibatnya warga
terpaksa membeli dari pengecer air keliling dengan harga yang lebih mahal. Setiap
hari setidaknya warga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 24 ribu untuk
mendapatkan 6 derigen air, di mana setiap derigennya berisi 30 liter.
Warga
RT 05/11, Kelurahan Rorotan, Sanudin (45) mengaku, sudah dua hari ini
keran-keran di rumahnya tidak mengeluarkan air sama sekali. Beruntung, ia masih
memiliki air sumur sehingga masih bisa digunakan untuk keperluan mandi. "Tapi
kalau untuk minum, masak nasi dan lain-lain tidak bisa. Karena airnya
payau," keluhnya, Rabu (27/11). Untuk memenuhi kebutuhan air, dirinya
terpaksa membeli air dari pengecer air seharga Rp 4 ribu per derigen.
"Sehari minimal saya beli satu gerobak, isinya 6 derigen," jelasnya.
Wakil
Camat Cilincing, Hariyadi mengatakan, kekurangan pasokan air bersih memang
terjadi di Kelurahan Rorotan. Ia menyebutkan, sejak dua hari lalu, 114 RT di 13
RW terganggu pasokannya, sehingga air tidak keluar sama sekali. "Saya
sudah meminta kepada pihak Aetra untuk segera menormalkan pasokan air yang selama
ini mengalami hambatan. Kami berharap air dapat segera normal kembali,"
tukasnya.
Manajer
Komunikasi PT Aetra Air Jakarta, Rika Anjulika mengatakan, setelah pihaknya
membenahi kebocoran di 7 titik di Kelurahan Rorotan, terjadi kerusakan pompa
air di Pulogadung. Kerusakan pompa tersebutlah yang mengakibatkan terganggunya
pasokan air pada 13 RW di Kelurahan Rorotan. "Sejak semalam teknisi kita
terus mengerjakan perbaikan. Tadi siang sudah selesai perbaikannya. Paling
lambat pasokan akan normal besok pagi," ucapnya. Beritajakarta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar