Selasa, 01 Oktober 2013

Bangga Memakai Batik di Hari Batik Nasional

Batik Betawi dengan motif Ondel-Ondel karya R.Emma Damayanti
Perwata - Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional. Imbauan bagi instansi pemerintah, BUMN, dan swasta pun diserukan. Ayo bangga berbatik! Tahun ini adalah tahun keempat diperingati sebagai hari batik nasional. Mundur ke belakang, 2 Oktober 2009, Badan PBB untuk kebudayaan UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
UNESCO mengakui bahwa batik merupakan milik Indonesia. Batik di forum dunia kini identik dengan citra Indonesia.  Dengan keputusan UNESCO itu, pemerintah pun menetapkan 2 Oktober sebagai hari batik nasional. Coba saja tengok di kanan kiri atau depan belakang Anda, pasti banyak yang berbatik ria hari ini. Bangga batik tentu juga bangga dengan warisan budaya Indonesia.
Batik Betawi dengan motif Si Pitung karya R.Emma Damayanti
Di Jakarta sejak bulan Januari 2013 lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginstruksikan kepada pegawai Pemda. Lurah, Camat, sampai Walikota DKI Jakarta untuk memakai batik Betawi setiap hari Rabu.  Pemilihan hari Rabu untuk pemakaian pakaian khas Betawi ini, karena hanya hari tersebut yang masih memungkinkan. Sementara untuk hari lainnya telah ada kebijakan pakaian seragam, seperti seragam linmas, baju batik, dan lainnya. Untuk penerapannya, PNS diminta membeli sendiri pakaian khas Betawi tersebut.
Kecintaan Jokowi akan batik tidak bisa dipertanyakan lagi. Di tempat asalnya, Solo, Jawa Tengah, batik merupakan pakaian sangat sangat lekat dengan kehidupan warganya. Di lingkungan pemerintah Kota Solo,  para pegawai negeri sipil mengenakan batik tiga kali dalam sepekan.
Gebrakan Jokowi untuk melestarikan budaya Batik Betawi patut diapresiasi dan dicontoh. Sebab, kebijakan pria yang suka blusukan ini tidak hanya sekedar melestarikan batik Betawi yang mulai tenggelam, tapi juga mempromosikan batik Betawi di tingkat nasional maupun internasional. Lantas, apakah Gubernur lainnya di berbagai provinsi akan mengikuti langkah Jokowi untuk menerapkan kebijakan memakai baju batik yang sesuai dengan ciri khas daerahnya masig-masing ? Entahlah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar